Selain jadi muara bagi saluran pembuangan limbah rumah tangga, selokan juga ditinggali beraneka makhluk hidup. Tak heran jika tempat ini punya jenis kuman paling beragam, termasuk ratusan virus yang belum pernah diketahui sebelumnya.

Total sebanyak 234 virus baru ini ditemukan saat para ilmuwan dari University of Pittsburg meneliti sejumlah sampel dari berbagai selokan di seluruh Amerika Utara, Eropa dan Afrika. Dari sampel-sampel itu, para peneliti melakukan isolasi virus untuk diidentifikasi.

"Yang mengejutkan dalam penelitian ini adalah sebagian besar virus yang kami temukan belum pernah kami temukan maupun teridentifikasi sebelumnya," ungkap salah seorang peneliti, Roger Hendrix seperti dikutip dari Sciencedaily, Jumat (7/10/2011).

Selain virus-virus baru, para ilmuwan juga menemukan 17 virus umum yang diketahui sering menginfeksi manusia. Di antaranya adalah beberapa jenis adenovirus, norwalk virus (penyebab flu perut), human papiloma virus (penyebab kutil dan kanker serviks) dan human polyoma virus.

Namun dari sekian banyak jenis kuman di selokan, hampir 90 persen adalah virus yang berasal dari tumbuhan. Sebagian kecil sisanya berasal dari makhluk hidup lain termasuk bacteriophage, yakni virus yang menginfeksi kuman lain khususnya bakteri.

Berdasarkan temuan ini, para ilmuwan menyebut bahwa selokan merupakan tempat dengan jenis kuman paling beragam khususnya berbagai jenis virus. Sejauh ini, total ada 3.000 jenis virus yang telah teridentifikasi dari berbagai ekosistem dan ratusan di antaranya ada di selokan.

Awalnya para ilmuwan memilih selokan sebagai lokasi penelitian karena tempat ini dinilai paling mewakili keragaman ekosistem. Selain menjadi tempat penyaluran limbah rumah tangga oleh manusia, tempat ini juga ditinggali oleh binatang dan sering dikotori oleh tumbuhan.

 Parkinson adalah gangguan saraf yang membuat gerakan otot tidak bisa dikontrol. Meski susah berjalan dan kadang-kadang gemetaran, beberapa pengidap Parkinson ternyata tidak mengalami masalah ketika harus mengendarai sepeda.

Seorang ahli saraf, Dr. Bastiaan R. Bloem dari Radboud University Nijmegen Medical Center di Belanda dikagetkan oleh seorang pasiennya yang menderita Parkinson namun bisa mengendarai sepeda. Tidak tanggung-tanggung, pasien itu bersepeda beberapa kilometer jauhnya.

Dr Bloem dari tahu persis bahwa pasien Parkinson seharusnya terganggu gerakannya. Namun pasiennya yang berusia 58 itu berkata bahwa ia berolahraga secara teratur dengan cara mengendarai sepeda, sesuatu yang tidak seharusnya mungkin bagi pasien di panggung dari penyakit.

"Dia bilang baru kemarin naik sepeda sejauh 10 kilometer," kata Dr Bloem seperti dilansir NYTimes, Jum'at (7/10/2011). "Dia mengendarai sepeda bermil-mil setiap hari."

Saat memamerkan kemampuannya, pasien tersebut memang bisa mengedarai sepeda. Bahkan ia mampu melakukan belokan dan dapat mengontrol sepedanya dengan sempurna, seolah-olah gejala Parkinsonnya hilang selama ia duduk di atas sadel sepeda, namun kembali sulit bergerak ketika sudah turun dari sepeda.

Karena penasaran, Dr Bloem lalu meminta 20 pasien parah lainnya untuk naik sepeda dan ternyata semua bisa melakukannya. Hanya saja, belum ada teori yang bisa menjelaskan mengapa bisa demikian.

"Pengamatan ini sangat baru dan menarik," kata Dr Bloem. "Tentu saja, saya tidak menganjurkan bahwa pasien Parkinson naik sepeda dan pergi keluar ke jalanan. Mereka membutuhkan bantuan dalam menaiki sepeda dan bisa mendapatkan kesulitan jika harus berhenti di lampu lalu lintas. Mereka harus berkendara di daerah aman."

Para ahli menduga bahwa bersepeda mengaktifkan bagian otak yang berbeda dari berjalan yang tidak begitu parah terkena penyakit Parkinson. Atau mungkin saja irama tekanan pedal sepeda memberi isyarat sistem saraf kaki pasien untuk memungkinkannya melakukan gerakan bersepeda.

"Bersepeda tentu saja tidak menyembuhkan pasien," tambah Dr Lisa M. Shulman, profesor neurologi di University of Maryland School of Medicine. "Apakah kebanyakan pasien dengan penyakit Parkinson yang parah akan bisa naik sepeda adalah suatu pertanyaan yang perlu diuji. Mungkin saja mereka yang tidak dapat melakukan satu jenis olahraga dapat melakukan olahraga yang lain."

Dr Bloem mengatakan bahwa ia berharap mungkin olahraga teratur bisa memperlambat perkembangan penyakit Parkinson. Percobaan pada tikus membuktikan b ahwa hal itu mungkin dilakukan. Ia menjalankan uji klinis pada 600 pasien untuk melihat apakah latihan juga dapat memperlambat perkembangan penyakit Parkinson pada manusia.

Takikardia adalah denyut jantung yang lebih cepat daripada denyut jantung normal. Jantung orang dewasa yang sehat biasanya berdetak 60 sampai 100 kali per menit ketika sedang beristirahat.

Denyut jantung dikendalikan oleh sinyal-sinyal listrik yang dikirim ke seluruh jaringan jantung. Takikardia disebabkan oleh suatu kelainan di dalam jantung sehingga menghasilkan sinyal listrik yang cepat.

Dalam beberapa kasus, takikardia tidak menimbulkan komplikasi. Namun, takikardia yang parah dapat mengganggu fungsi normal jantung, meningkatkan risiko stroke, atau menyebabkan serangan jantung mendadak atau kematian.

Gejala

Detak jantung terlalu cepat menyebabkan kerja jantung tidak efektif memompa darah ke seluruh tubuh sehingga mengurangi asupan oksigen ke organ dan jaringan. Hal ini dapat menyebabkan gejala-gejala takikardia:
1. Pusing
2. Sesak napas
3. Jantung berdebar
4. Nyeri dada
5. Pingsan

Beberapa orang dengan takikardia tidak memiliki gejala sehingga hanya diketahui dengan pemeriksaan fisik atau dengan tes jantung yang disebut elektrokardiogram.

Penyebab

Takikardia disebabkan gangguan impuls listrik yang mengontrol irama kerja jantung. Banyak hal yang dapat menyebabkannya, yaitu:
1. Kerusakan jaringan jantung akibat penyakit jantung
2. Penyakit atau kelainan jantung bawaan
3. Tekanan darah tinggi
4. Merokok
5. Demam
6. Terlalu banyak minum alkohol
7. Minum minuman berkafein terlalu banyak
8. Efek samping obat
9. Penyalahgunaan narkoba, seperti kokain
10. Ketidakseimbangan elektrolit, mineral atau zat terkait yang diperlukan untuk melakukan impuls listrik
11. Tiroid terlalu aktif (hipertiroidisme)

Dalam beberapa kasus, penyebab pasti takikardia tidak dapat ditentukan.

Sirkuit listrik jantung
Jantung Anda terdiri dari empat ruang - dua ruang atas (atrium) dan dua ruang bawah (ventrikel). Irama jantung dikendalikan oleh sebuah alat pacu jantung alami (sinus node) yang terletak di atrium kanan. Sinus node menghasilkan impuls listrik yang biasanya dimulai setiap detak jantung.

Dari sinus node, impuls listrik berjalan di atrium, menyebabkan otot-otot atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam ventrikel. Impuls listrik kemudian tiba pada sekelompok sel yang disebut node atrioventrikular (nodus AV), satu-satunya jalur untuk menyalurkan sinyal dari atrium ke ventrikel.

AV node memperlambat sinyal listrik sebelum mengirimnya ke ventrikel. Penundaan ini memungkinkan jantung mengisi ventrikel dengan darah. Ketika impuls listrik mencapai otot-otot ventrikel, ventrikel berkontraksi sehingga darah terpompa ke paru-paru dan ke seluruh tubuh.

Takikardia terjadi ketika terdapat masalah pada sinyal-sinyal listrik dan menghasilkan detak jantung lebih cepat dari normal. Jenis takikardia antara lain:

1. Atrial fibrilasi, adalah detak jantung yang cepat karena impuls listrik kacau dalam atrium. Sinyal-sinyal ini mengakibatkan kontraksi atrium menjadi cepat. Sinyal listrik kacau yang membombardir nodus AV biasanya menghasilkan irama ventrikel jantung yang tidak teratur. Fibrilasi atrium mungkin bersifat sementara, tetapi beberapa episode tidak akan berakhir jika tidak diobati.

Kebanyakan orang dengan atrial fibrilasi memiliki kelainan struktur jantung yang berhubungan dengan penyakit jantung atau tekanan darah tinggi. Gangguan katup jantung, hipertiroidisme atau konsumsi alkohol yang parah juga dapat menjadi penyebabnya.

2. Atrial flutter adalah detak atrium jantung yang sangat cepat tapi teratur yang disebabkan oleh sirkuit atrium yang tidak teratur. Sinyal cepat memasuki AV node menyebabkan ventrikuler berkontraksi dengan cepat dan tidak beraturan. Atrial flutter dapat hilang dengan sendirinya atau dapat bertahan jika tidak diobati.

3. Takikardia supraventricular (SVTs) berasal di suatu tempat di atas ventrikel. Gangguan ini disebabkan oleh sirkuit yang abnormal pada jantung dan biasanya muncul pada saat kelahiran. Gangguan ini menhgasilkan sinyal yang tumpang tindih. Salah satu bentuk SVT bisa membagi sinyal listrik menjadi dua, yang satu sinyal dikirim ke ventrikel dan satunya lagi kembali ke atrium.

Kelainan lain yang umum adalah adanya jalur listrik tambahan dari atrium ke ventrikel yang melewati AV node. Hal ini menyebabkan sinyal turun di satu jalur dan naik di jalur lainnya. Wolff-Parkinson-White syndrome merupakan salah satu gangguan yang menampilkan jalur ekstra.

4. Ventricular tachycardia adalah detak jantung dengan kecepatan tinggi yang berasal dengan sinyal listrik abnormal dalam ventrikel. Cepatnya detak jantung memungkinkan ventrikel untuk mengisi dan berkontraksi dengan efisien untuk memompa darah. Ventricular tachycardia merupakan keadaan darurat yang mengancam nyawa.

5. Fibrilasi ventrikel terjadi ketika jantung berdetak cepat, menyebabkan ventrikel tidak efektif memompa darah yang diperlukan tubuh. Jika jantung tidak dikembalikan ke irama normal dalam beberapa menit, bisa berakibat fatal. Kebanyakan orang yang mengalami fibrilasi ventrikel memiliki penyakit jantung atau pernah mengalami trauma yang serius.

Perawatan dan obat-obatan
Tujuan pengobatan untuk tachycardias adalah untuk memperlambat denyut jantung, mencegah gejala, dan mengurangi komplikasi.

Cara untuk memperlambat detak jantung Anda meliputi:
1. Manuver Vagal.
Manuver vagal mempengaruhi saraf vagus yang membantu mengatur detak jantung. Metodenya antara lain; batuk dan meletakkan kantong es yang di wajah.

2. Obat-obatan.
Suntikan obat anti-arrhythmic dapat mengembalikan denyut jantung kembali normal. Suntikan obat ini diberikan di rumah sakit. Dokter dapat meresepkan versi pil obat anti-arrhythmic, seperti flecainide (Tambocor) atau propafenone (Rythmol).

3. Kardioversi.
Dalam prosedur ini, kejutan listrik dikirimkan ke jantung Anda sehingga mempengaruhi impuls listrik di dalam jantung dan mengembalikan irama normal jantung. Biasanya dilakukan ketika perawatan darurat diperlukan atau saat manuver dan obat tidak efektif.

Dengan perawatan berikut, mungkin dapat mencegah atau mengelola episode takikardia.
1. Ablasi kateter.
Dalam prosedur ini, kateter diselipkan ke dalam pembuluh darah jantung. Elektroda di ujung kateter dapat menggunakan energi panas, dingin ekstrim, atau frekuensi radio untuk mengikis jalur listrik yang berlebihan dan mencegah pengiriman sinyal listrik. Prosedur ini sangat efektif, terutama untuk takikardia supraventrikuler. Ablasi kateter juga dapat digunakan untuk mengobati fibrilasi atrium dan atrial flutter.

2. Obat-obatan.
Obat anti-arrhythmic dapat mencegah denyut jantung cepat jika diminum secara teratur. Obat lain yang mungkin diresepkan, baik sebagai alternatif atau dalam kombinasi dengan obat anti-arrhythmic, adalah diltiazem (Cardizem), verapamil (Calan), metoprolol (Lopressor, Toprol) dan esmolol (Brevibloc).

3. Alat pacu jantung. Sebuah alat pacu jantung adalah sebuah perangkat kecil yang ditanamkan di bawah kulit. Bila perangkat ini mendeteksi adanya detak jantung yang abnormal, alat ini memancarkan pulsa listrik yang membantu jantung mengalahkan sinya yang mengacau jantung.

4. Implan cardioverter-defibrilator. Perangkat ini berukuran sebesar ponsel dan ditanamkan di dada melalui pembedahan. ICD terus memonitor detak jantung, mendeteksi peningkatan denyut jantung dan memberikan kejutan listrik yang dikalibrasi secara tepat untuk mengembalikan irama jantung normal.

5. Bedah. Dokter bedah membuat sayatan kecil di jaringan jantung untuk menciptakan pola atau labirin jaringan parut. Jaringan parut tidak menghantarkan listrik sehingga mengganggu impuls listrik liar yang menyebabkan takikardia. Pembedahan biasanya dilakukan hanya jika pilihan pengobatan lain tidak bekerja atau untuk mengobati gangguan jantung yang lain.

Mencegah pembekuan darah
Beberapa orang dengan takikardia berisiko tinggi mengalami penggumpalan darah yang dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung. Dokter mungkin akan meresepkan obat-obat pengencer darah seperti dabigatran (Pradaxa) dan warfarin (Coumadin).

Mengobati penyakit yang mendasari
Jika takikardia disebabkan masalah medis lain seperti hipertiroidisme, mengobati masalah yang memicu akan mencegah atau meminimalkan takikardia.

Susah duduk dan sakit ketika buang air besar merupakan hal yang sering dikeluhkan oleh penderita wasir. Bila panas dan nyeri terasa mengganggu, Anda bisa mencoba meredakan wasir dengan lidah buaya.

Mirip dengan varises di kaki, wasir adalah pembuluh darah yang membengkak di dalam dan sekitar anus. Gejala-gejalanya seperti pembengkakan, gatal, ketidaknyamanan dan perdarahan saat buang air besar.

Wasir telah mempengaruhi sekitar 75 persen dari populasi umum, menurut National Digestive Diseases Information Clearinghouse. Wasir internal terletak di dalam lubang anus dan wasir eksternal menonjol keluar dari anus. Kedua jenis wasir ini disebabkan oleh tekanan berulang pada pembuluh darah, biasanya disebabkan karena mengejan saat buang air besar dan diare kronis atau sembelit.

Untungnya, wasir paling merespons dengan baik untuk pengobatan dan perawatan ala rumah. Praktisi pengobatan alternatif sering menggunakan tumbuh-tumbuhan tertentu seperti lidah buaya untuk mengobati dan mencegah wasir.

Berasal dari timur dan selatan Afrika, kini lidah buaya telah dibudidayakan di seluruh dunia. Tanaman ini merupakan bunga berbentuk tabung, daun berdaging yang mengandung gel obat yang digunakan secara eksternal untuk merawat kondisi kulit. Cairan lidah buaya yang diambil dari dasar daun, digunakan secara internal, terutama sebagai pencahar stimulan.

Sebuah tinjauan ilmiah yang diterbitkan dalam Indian Journal of Dermatology melaporkan bahwa lidah buaya mengandung bradykinase, enzim yang membantu untuk meredakan peradangan parah ketika dioleskan pada kulit, seperti dilansir Livestrong, Sabtu (1/10/2011).

Senyawa aktif yang terdapat pada gel lidah buaya digunakan secara topikal dalam pengobatan homeopati untuk mempercepat penyembuhan luka. Menurut herbalist Steven Foster, penulis buku 'National Geographic Desk Reference to Nature's Medicine', sifat gel lidah buaya dapat mempercepat penyembuhan dengan mengurangi nyeri dan peradangan, yang merupakan dua gejala umum wasir.

Sifat anti-inflamasi pada lidah buaya juga dapat mengurangi pembengkakan, rasa panas dan peradangan, sehingga membantu mengurangi iritasi wasir. Rasa dingin pada cairan atau gelnya juga dapat memberikan efek menenangkan.

Secara internal, mengonsumi lidah buaya dapat membuat tinja lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan sehingga dapat mengurangi tekanan pada wasir saat mengejan.

Menurut Foster, lidah buaya juga mengandung antrakuinon, bahan utama yang merangsang kontraksi dalam dinding saluran pencernaan dan mempromosikan sekresi cairan oleh usus besar.

Phyllis A. Balch, penulis 'Prescription for Healing' mengklaim bahwa setengah cangkir jus lidah buaya yang diminum tiga kali sehari dapat membantu untuk mengurangi wasir. Potongan daun lidah buaya yang dioleskan secara lembut pada daerah wasir juga dapat meredakan wasir secara eksternal dan memberikan rasa dingin yang dapat membantu meredakan nyeri.

Saat ini diketahui laki-laki lebih banyak menderita kanker hati dibandingkan dengan perempuan. Kenapa bisa begitu?

"Asia merupakan penyumbang kanker hati terbesar di dunia dan laki-laki lebih banyak kena dibandingkan perempuan dengan perbandingan sebesar 3:1 sampai 5:1 untuk laki-laki," ujar Prof dr H Ali Sulaiman, PhD, SpPD, KGEH, FACG dalam acara 'Tingkatan Harapan Hidup Pasien Kanker Hati dengan Terapi Target' di Hotel Intercontinental, Jakarta, Selasa (1/2/2011).

Prof Ali menuturkan untuk negara-negara di Asia Pasifik sebanyak 70 persen penyebab kanker hati akibat hepatitis B, sedangkan untuk negara-negara di Eropa, Amerika dan Jepang kebanyakan akibat hepatitis C.

Sampai saat ini penyebab pasti mengapa laki-laki lebih banyak menderita kanker hati masih belum jelas betul. Beberapa hal diduga menjadi penyebabnya seperti:
  1. Adanya perbedaan hormonal
  2. Laki-laki lebih sering terpapar penyebab hepatitis karena lebih banyak berada di luar rumah
  3. Ada juga yang bilang karena perempuan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dibanding laki-laki

"Tapi memang diketahui penyakit hepatitis B dan C paling banyak terjadi pada kaum laki-laki dibanding perempuan," ungkap dokter yang mendapatkan gelar PhD dari Kobe Jepang tahun 1989.

Perjalanan untuk menjadi kanker hati terbilang panjang, awalnya virus hepatitis B masuk ke dalam tubuh lalu menimbulkan kerusakan dan merangsang sel-sel beraktivasi. Akibatnya akan timbul nodul-nodul (tonjolan) pada hati yang jika berlangsung terus menerus bisa menyebabkan sirosis hingga menjadi kanker hati.

"Jika dalam riwayat keluarga ada yang memiliki penyakit hepatitis atau kanker maka harus diwaspadai, karena faktor gen yang diwariskan ini bisa mempercepat timbulnya abnormal nodul yang menjadi bakat kanker," ujar Prof Ali.

Selain akibat hepatitis B dan C, beberapa kondisi lain juga bisa menjadi faktor risiko kanker hati seperti obesitas, perlemakan hati (fatty liver), diabetes, paparan jangka panjang alfatoksin (toksin pada kacang tanah), merokok dan konsumsi alkohol serta penggunaan steroid anabolik jangka panjang.

Lalu bagaimana mengobati kanker hati?

"Untuk menentukan pilihan pengobatan kanker hati (hepatocelluler carcinoma/HCC) harus memperhatikan beberapa hal seperti stadiumnya, ukuran dari tumor, fungsi hati secara keseluruhan dan status kesehatannya," imbuhnya.

Jika kondisi pasien secara keseluruhan sudah diketahui dengan baik, maka pengobatan yang dilakukan bisa bersifat menyembuhkan (cureable) untuk kanker stadium awal dan bersifat paliatif untuk kanker stadium lanjut.

Beberapa pilihan pengobatan untuk kanker hati bisa dilakukan seperti:

Pengobatan yang bersifat menyembuhkan
  1. Reseksi, yaitu dengan memotong nodul atau mengangkat tumor dan jaingan di sekitarnya. Teknik ini dilakukan jika tumor yang dimiliki kecil (kurang dari 2-3 cm) dan terletak pada satu lokasi.
  2. Transplantasi hati, yaitu dengan mengangkat semua jaringan hati lalu menggantinya dengan hati yang baru. Teknik ini dilakukan untuk tumor yang kecil tapi memiliki sirosis yang parah.
  3. Radiofrequency ablation (RFA), yaitu dengan menggunakan frekuensi listrik tinggi untuk menghancurkan sel tumor. Teknik ini menggunakan panduan ultrasound lalu dengan menggunakan getaran listrik tumor bisa menjadi rusak dan hancur.

Pengobatan yang bersifat paliatif
  1. TACE (Transarterial chemoembolisation), yaitu dengan menghambat persediaan darah ke tumor menggunakan obat kemoterapi yang langsung disuntikan ke tumor. Jika persediaan darahnya dihambat maka tumor tidak mendapatkan asupan makanan sehingga tumornya akan mengecil.
  2. Sorafenib, yaitu obat yang bekerja dengan menargetkan sel tumor dan pembuluh darah tumor yang diberikan pada pasien kanker hati stadium lanjut yang sudah tidak bisa dioperasi. Sorafenib telah disetujui lebih dari 90 negara sebagai pengobatan untuk kanker hati dan kanker ginjal stadium lanjut. Di Indonesia sorafenib telah disetujui pada tahun 2008.

"Pengembangan sorafenib juga digunakan pada pasien yang sedang menunggu proses transplantasi hati untuk mencegah progresi penyakit, serta sebagai terapi tambahan pada pasien yang telah melakukan reseksi untuk mencegah kekambuhan dan memperpanjang masa survival," ungkapnya.

Prof Ali menyarankan bagi masyarakat agar jangan menyepelekan penyakit hepatitis, sebaiknya penyakit ini mendapatkan perawatan yang baik untuk mencegah terjadinya sirosis dan juga kanker hati.

Copyright 2010 Berbagi Info Kesehatan
Lunax Free Premium Blogger™ template by Introblogger